BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
A. Metodologi
Penelitian
Penelitian ini merupakan penelitian tindakan (action research), karena
penelitian dilakukan untuk memecahkan masalah pembelajaran di kelas. Penelitian
ini juga termasuk penelitian deskriptif, sebab menggambarkan bagaimana suatu
teknik pembelajaran diterapkan dan bagaimana hasil yang diinginkan dapat
dicapai.
Menurut Oja dan Sumarjan
(dalam Titik Sugiarti, 1997:8) mengelompokkan penelitian tindakan menjadi empat
macam yaitu, (a) guru sebagai peneliti; (b) penelitian tindakan kolaboratif;
(c) simultan terintegratif; (d) administrasi social eksperimental.
Dalam penelitian tindakan ini menggunakan bentuk guru sebagai peneliti,
penanggung jawab penuh penelitian ini adalah guru. Tujuan utama dari penelitian
tindakan ini adalah untuk meningkatkan hasil pembelajaran di kelas dimana guru
secara penuh terlibat dalam penelitian mulai dari perencanaan, tindakan,
pengamatan, dan refleksi.
Dalam penelitian ini peneliti tidak bekerjasama dengan siapapun,
kehadiran peneliti sebagai guru di kelas sebagai pengajar tetap dan dilakukan
seperti biasa, sehingga peserta didik tidak tahu kalau diteliti. Dengan cara
ini diharapkan didapatkan data yang seobjektif mungkin demi kevalidan data yang
diperlukan.
21
B. Setting Penelitian
- Tempat Penelitian
Tempat
penelitian adalah tempat yang digunakan dalam melakukan penelitian untuk
memperoleh data yang diinginkan. Penelitian ini bertempat di SMA N I Sambit
pada Tahun Ajaran 2013/2014.
- Waktu Penelitian
Waktu
penelitian adalah waktu berlangsungnya penelitian atau saat penelitian ini dilangsungkan.
Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Maret sampai dengan Juni semester genap
tahun ajaran 2013/2014.
- Subyek Penelitian
Subyek
penelitian adalah peserta didik-siswi Kelas X MIA 2 SMA N I Sambit Tahun Pelajaran 2013/2014. Pada pokok bahasan
menulis Descriptive text.
C. Prosedur Penelitian
Penelitian
ini menggunakan Penelitian Tindakan Kelas (PTK), PTK adalah suatu bentuk kajian
yang bersifat reflektif oleh pelaku tindakan yang dilakukan untuk meningkatkan
kemantapan rasional dari tindakan mereka dalam melaksanakan tugas, memperdalam
pemahaman terhadap tindakan-tindakan yang dilakukan itu, serta memperbaiki
kondisi dimana praktek pembelajaran tersebut dilakukan (dalam Mukhlis, 2003:3)
.
Sedangkan
menurut Mukhlis (2003:5) PTK adalah suatu bentuk kajian yang bersifat
sistematis reflektif oleh pelaku tindakan untuk memperbaiki kondisi
pembelajaran yang dilakukan.
Adapun
tujuan utama dari PTK adalah untuk memperbaiki/meningkatkan praktek
pembelajaran secara berkesinambungan, sedangkan tujuan penyertaannya adalah
menumbuhkan budaya meneliti di kalangan guru (Mukhlis, 2003:5)
Sesuai dengan jenis penelitian yang dipilih, yaitu
penelitian tindakan, maka penelitian
ini menggunakan model penelitian tindakan dari Kemmis dan Taggart (dalam
Sugiarti, 1997:6), yaitu berbentuk spiral dari siklus yang satu ke siklus yang
berikutnya. Setiap siklus meliputi planning (rencana), action (tindakan),
observation (pengamatan), dan reflection (refleksi). Langkah pada siklus
berikutnya adalah perencanaan yang sudah direvisi, tindakan, pengamatan, dan
refleksi. Sebelum masuk pada siklus
I dilakukan tindakan pendahuluan yang berupa identifikasi permasalahan. Siklus
spiral dari tahap-tahap penelitian tindakan kelas dapat dilihat pada gambar
berikut.
Gambar 3.1. Alur PTK
Penjelasan
alur di atas adalah :
- Rancangan/rencana awal, sebelum mengadakan penelitian peneliti menyusun rumusan masalah, tujuan dan membuat rencana tindakan, termasuk di dalamnya instrument penelitian dan perangkat pembelajaran.
- Kegiatan dan pengamatan, meliputi tindakan yang dilakukan oleh peneliti sebagai upaya membangun pemahaman konsep peserta didik serta mengamati hasil atau dampak dari diterapkannya metode pembelajaran Cooperative Learning dan Mind Map.
- Refleksi, peneliti mengkaji, melihat dan mempertimbangkan hasil atau dampak dari tindakan yang dilakukan berdasarkan lembar pengamatan yang diisi oleh pengamat.
- Rancangan/rencana yang direvisi, berdasarkan hasil refleksi dari pengamat membuat rancangan yang direvisi untuk dilaksanakan pada siklus berikutnya.
Observasi
dibagi dalam tiga putaran, yaitu putaran 1, 2 dan 3, dimana masing putaran
dikenai perlakuan yang sama (alur kegiatan yang sama) dan membahas satu sub
pokok bahasan yang diakhiri dengan tes. Dibuat dalam tiga putaran dimaksudkan
untuk memperbaiki sistem pengajaran yang telah dilaksanakan.
D. Instrumen Penelitian
Instrumen penelitian adalah alat yang digunakan saat melaksanakan penelitian dalam upaya
untuk mencari dan mengumpulkan data penelitian. Dalam hal ini data yang di
peroleh berasal dari tes individu, hasil angket respon peserta didik dan hasil
observasi.
Instrumen
yang digunakan dalam penelitian ini terdiri dari
- Silabus
Yaitu seperangkat rencana dan
pengaturan tentang kegiatan pembelajaran pengelolaan kelas, serta penilaian
hasil belajar.
- Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)
Yaitu merupakan perangkat
pembelajaran yang digunakan sebagai pedoman guru dalam mengajar dan disusun
untuk tiap putaran. Masing-masing RPP berisi kompetisi inti, kompetensi dasar
dan indikator, tujuan pembelajaran, materi pembelajaran, metode pembelajaran, media, alat, dan sumber pembelajaran, langkah –langkah kegiatan pembelajaran,
penilaian dan pedoman penskoran.
- Tes
Tes ini disusun berdasarkan tujuan pembelajaran yang
akan dicapai, digunakan untuk mengukur kemampuan menulis descriptive text. Tes
ini diberikan setiap akhir putaran. Bentuk soal yang diberikan adalah tes
menulis descriptive text.
- Lembar observasi
Lembar ini berisi daftar jenis jenis kegiatan yang
mungkin muncul dan akan diamati untuk menggambarkan aktifitas peserta didik dan
pengelolaan guru selama proses pembelajaran berlangsung.
- Angket respon peserta didik
Angket adalah suatu pertanyaan tertulis yang digunakan
untuk memperoleh informasi dari responden dalam arti laporan tentang
pribadinya, atau hal-hal yang ia ketahui ( Arikunto, 2002:128 ). Angket
ditujukan pada peserta didik untuk mengetahui bagaimana respon peserta didik
setelah mengikuti kegiatan pembelajaran. Angket respon peserta didik ini merupakan angket tertutup dan diberikan
pada setiap akhir siklus.
E. Metode Pengumpulan Data
Sesuai
dengan instrument yang telah dipilih, maka metode yang digunakan untuk
pengumpulan data adalah :
1.
Metode Tes
Tes digunakan untuk memperoleh
data tentang hasil belajar peserta didik. Tes yang dilakukan dalam penelitian
ini adalah tes hasil belajar secara individu dan klasikal
2.
Metode Observasi
Lembar observasi meliputi kegiatan
pemusatan perhatian terhadap objek dengan menggunakan seluruh alat indra. Jadi
mengobservasi adalah mengamati secara langsung melalui penglihatan. Disini guru
melakukan pengamatan terhadap segala fenomena yang muncul pada setiap
pembelajaran. Dalam hal ini tentang aktifitas peserta didik dan
pengelolaan pembelajaran.
3.
Metode Angket
Angket diberikan untuk
memperoleh data tentang penilaian peserta didik selama proses pembelajaran
berlangsung. Angket digunakan untuk mengetahui tanggapan peserta didik terhadap
pembelajaran bahasa Inggris menggunakan metode pembelajaran Cooperative
Learning dan Mind Map.
F. Teknik Analisis Data
Untuk
memgetahui keefektivan suatu mode dalam kegiatan pembelajaran perlu diadakan
analisis data. Pada penelitian ini menggunakan teknik analisis deskriptif
kualitatif, yaitu suatu metode penelitian yang bersifat menggambarkan kenyataan
atau fakta sesuai dengan data yang diperoleh dengan tujuan untuk mengetahui
prestasi belajar yang dicapai peserta didik juga untuk memperoleh respon
terhadap kegiatan pembelajaran serta aktivitas peserta didik selama proses
pembelajaran.
Untuk
menganalisis tingkat keberhasilan atau persentase keberhasilan peserta didik
setelah proses belajar mengajar setiap putarannya dilakukan dengan cara memberikan
evaluasi berupa tes tertulis membuat text descriptive pada setiap akhir siklus.
Berikut diuraikan secara ringkas teknik analisis pengolahan data
1.
Analisis Hasil Belajar
a.
Ketuntasan Perorangan
Seorang peserta didik
dikatakan berhasil mencapai ketuntasan belajar bila telah mencapai taraf
penguasaan minimal 76 % atau dengan nilai 76. Untuk menghitung
persentase ketuntasan belajar digunakan rumus sebagai berikut:
b.
Ketuntasan Klasikal
Suatu kelas telah berhasil
mencapai ketuntasan belajar bila paling sedikit 90 % data jumlah peserta didik
dalam kelas tersebut telah mencapai ketuntasan perorangan. Ketuntasan
klasikal dapat dihitung dengan menggunakan rumus.
2.
Analisis Penguasaan Materi
Data penguasaan materi bisa
tercapai bila seorang peserta didik telah mendapatkan nilai minimal 76.
3. Analisis Aktivitas Peserta Didik Dalam
Pembelajaran
Data aktivitas peserta didik
selama kegiatan pembelajaran berlangsung diperoleh dengan cara mengamati
aktifitas peserta didik, dan hasil pengamatan dimasukkan dalam lembar
observasi.
Tabel 3.1: Kriteria Aktifitas Peserta
didik dalam Pembelajaran
Indikator
|
Skor
|
Skala
penilaian
|
1. Komunikasi dalam dsikusi memecahkan
masalah
|
4
3
2
1
|
Sangat aktif
Aktif
Kurang aktif
Tidak aktif
|
2. kerjasama dan interaksi dalam kelompok
|
4
3
2
1
|
Sangat baik
Baik
Kurang baik
Tidak abaik
|
3.
keseriusan dalam diskusi
|
4
3
2
1
|
Sangat serius
Serius
Kurang serius
Tidak serius
|
Teknis Penilaian Aktivitas peserta didik
No
|
Nama
Peserta didik
|
Indikator
1
|
Indikator
2
|
Indikator
3
|
Jumlah
/ nulai
|
|||||||||
4
|
3
|
2
|
1
|
4
|
3
|
2
|
1
|
4
|
3
|
2
|
1
|
|||
1
|
|
|
√
|
|
|
|
√
|
|
|
√
|
|
|
|
10/A
|
2
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
dst
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
Skala penilaian : 10 – 12 Nilai A
7 –
9 Nilai B
4 – 6 Nilai C
1 – 3 Nilai K
4.
Analisis
Ketertarikan Peserta Didik.
Untuk
mengetahui ketertarikan peserta didik terhadap proses pembelajaran peneliti
menggunakan angket untuk mengetahui ketertarikan peserta didik. Peserta
didik dikatakan tertarik terhadap proses pembelajaran bila paling sedikit 75%
dari jumlah peserta didik dalam kelas tersebut menjawab atau mengisi angket
dengan jawaban setuju sebanyak minimal 5 butir soal ( 60 % dari aspek
pertanyaan )
a.
Indikator
Keberhasilan
Komponen-komponen
yang menjadi indikator keberhasilan tercapainya peningkatan kualitas
pembelajaran Bahasa Inggris dan kesuksesan dalam melakukan tindakan pada setiap
siklusnya adalah :
1.Hasil belajar
Peningkatan hasil belajar
tercapai bila nilai rata-rata tes setiap siklus mengalami kenaikan persentase jumlah peserta didik yang tuntas
dalam belajar meningkat pada setiap siklusnya.
2. Keaktivan peserta didik
dalam pembelajaran
Peserta didik aktif dalam
pembelajaran bila aspek aktivitas peserta didik yang masuk dalam kategori A
lebih banyak daripada aspek aktivitas peserta didik yang kategori B atau C.
Serta jumlah aspek pengamatan yang kategori B atau C berkurang pada setiap
siklusnya.
3. Pengelolaan pembelajaran
Pengelolaan pembelajaran
efektif bila nilai rata-rata hasil pengamatan semua aspek yang diamati pada
setiap siklus minimal mencapai kriteria baik (≥3,50). Serta adanya peningkatan
rata-rata hasil pengamatan semua aspek yang diamati pada setiap siklusnya
4. Ketertarikan peserta didik terhadap
pembelajaran
Ketertarikan peserta didik
terhadap pembelajaran tercapai bila persentase ketertarikan peserta didik dalam
satu kelas meningkat pada setiap siklusnya.
Ketertarikan peserta didik terhadap
pembelajaran tercapai bila persentase ketertarikan peserta didik dalam satu
kelas meningkat pada setiap siklusnya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar