BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
Pada bab ini akan dideskripsikan hasil penelitian pada setiap siklus. Data
penelitian yang diperoleh berupa data observasi berupa pengamatan implementasi metode
pembelajaran Cooperative Learning
dan Mind, dan tes writing peserta didik pada setiap siklus.
Data Lembar Observasi diambil
dari pengamatan pengelolaan metode
pembelajaran Cooperative Learning dan Mind Map yang digunakan untuk mengetahui
pengaruh penerapan metode pembelajaran Cooperative Learning dan Mind Map dalam
meningkatkan writing peserta didik .
Data nilai writing siswa
digunakan untuk mengetahui perkembangan kemampuan dan keberhasilan peserta
didik dalam menulis dengan metode Cooperative Learning dan Mind.
A. Hasil Penelitian Dan Analisis Data
1.
Siklus 1
a.
Tahap Perencanaan
Pada tahap
ini peneliti mempersiapkan perangkat pembelajaran yang terdiri dari Rencana Pelaksanaan
Pembelajaran 1, tes writing 1 dan alat-alat pembelajaran yang mendukung.
b.
Tahap Kegiatan dan Pelaksanaan
Pelaksanaan kegiatan belajar mengajar untuk siklus I
dilaksanakan pada tanggal 20 Maret 2014 di kelas X MIA 2 dengan jumlah peserta
didik 19 orang. Dalam hal ini peneliti bertindak sebagai guru. Pada proses pembelajaran Writing dengan
Cooperative Learning dan Mind Map dimulai dengan guru membuka pelajaran dengan
salam. Kemudian guru menjelaskan tujuan yang ingin dicapai setelah
pembelajaran. Setelah itu guru memberikan apersepsi atau mengingat kembali
materi yang telah dipelajari sebelumnya. Selanjutnya guru memberikan respon
ramah dan menyenangkan atas pendapat yang dikemukakan peserta didik. Akhirnya
guru memberi motivasi dan terus masuk ke kegiatan inti yang meliputi aktifitas
sebagai berikut:
1) Guru mengorganisasikan peserta didik untuk
belajar dengan cooperative learning dengan
membagi peserta didik kedalam kelompok diskusi, dan masing-masing
kelompok terdiri dari 5 peserta didik.
2) Guru menjelaskan tentang Mind Map dan
kegunaannya dalam writing.
3) Guru menyuruh peserta didik untuk meulis
tentang diri mereka sendiri.
4) Guru mendorong peserta didik mengumpulkan
informasi yang sesuai dengan topik
melalui metode Mind Map.
5) Peserta didik menulis teks Descriptive tentang dirinya
sendiri dari data yang ada di mind map.
6) Guru meminta perwakilan dari masing-masing
kelompok untuk membacakan hasil tulisan mereka di depan kelas.
7) Guru memberi review terhadap karya dari
perwakilan masing-masing kelompok.
8) Guru membantu peserta didik melakukan
refleksi terhadap proses yang digunakan selama berlangsungnya pembelajaran.
9) Guru mengkaitkan penjelasan mengenai Descriptive
teks dengan pertanyaan yang telah
diajukan dibagian awal pelajaran.
Tabel 4.1 Nilai Tes Writing
pada Siklus I
No
|
Nama
|
Nilai
|
Keterangan
|
1.
|
Asma' Izzatul Madani
|
78
|
Tuntas
|
2.
|
Diyah Ayu Noviya Sani
|
80
|
Tuntas
|
3.
|
Etik Imroatul Faiza
|
70
|
Tidak Tuntas
|
4.
|
Faridhaturrohmah
|
85
|
Tuntas
|
5.
|
Hafiza Noorin Izati
|
90
|
Tuntas
|
6.
|
Lia Tri Agustin
|
88
|
Tuntas
|
7.
|
Lina Putri Arisanti
|
76
|
Tuntas
|
8.
|
Mayang Putri Rinda Pratiwi
|
85
|
Tuntas
|
9.
|
Muniffatul Fuaddah
|
90
|
Tuntas
|
10.
|
Santi Yuana Dewi
|
80
|
Tuntas
|
11.
|
Wahyu Oktavia Widiasari
|
90
|
Tuntas
|
12.
|
Wahyu Septiani
|
78
|
Tuntas
|
13.
|
Yudith Aditya Nureni Puspitasari
|
80
|
Tuntas
|
14.
|
Yulia Nur Widiana
|
70
|
Tidak Tuntas
|
15.
|
Ferry Mukti Wibowo
|
78
|
Tuntas
|
16.
|
Jeky Aprilian
|
76
|
Tuntas
|
17.
|
Panji Tri Sakti
|
60
|
Tidak Tuntas
|
18.
|
Samodro Kristi Utomo
|
70
|
Tuntas
|
19.
|
Zakki Faisal Ahmad
|
65
|
Tidak Tuntas
|
Rata-rata
|
78,29
|
Jumlah skor :
1489
Jumlah skor max :
1900
% skor tercapai :
78,94
Jumlah peserta didik tuntas :
15
Jumlah peserta didik yang belum tuntas :
4
Klasikal :
21,05 % ( belum tuntas )
Tabel
4.2 Rekapitulasi Hasil Tes Writing Peserta Didik pada Siklus I
No
|
Uraian
|
Hasil Siklus
|
1.
|
Nilai rata-rata tes writing
|
78,29
|
2.
|
Jumlah peserta didik yang
tuntas belajar
|
15
|
3.
|
Persentase ketuntasan belajar
|
78,94
|
Dari tabel di atas dapat dijelaskan bahwa dengan
menerapkan pembelajaran Cooperative Learning dan Mind Map diperoleh nilai
rata-rata prestasi belajar peserta didik adalah 78,29dan
ketuntasan belajar mencapai 78,94 % atau ada 15 peserta didik dari 19 peserta
didik sudah tuntas belajar. Hasil tersebut menunjukkan bahwa pada siklus I
secara klasikal peserta didik belum tuntas belajar, karena peserta didik yang
memperoleh nilai ≥ 76 hanya 78,94 % lebih kecil dari persentase ketuntasan yang
dikehendaki yaitu sebesar 95 %. Hal
ini disebabkan karena peserta didik masih asing dengan diterapkannya
pembelajaran dengan Cooperative
Learning dan Mind Map.
c.
Data Hasil Pengamatan
Mengingat
penelitian ini difokuskan pada proses pembelajaran serta pada kegiatan peserta
didik, maka dari hasil pengamatan peneliti memperoleh data sebagai berikut. Peserta
didik pada umumnya tertarik dengan metode Cooperative Learning dan Mind
Map, tetapi sebagian dari mereka belum terbiasa menggunakan metode itu. Sebagai
akibatnya kelas menjadi ramai karena sebagian dari peserta didik saling tanya
dengan temannya dan bahkan ada yang tidak tahu harus berbuat apa. Metode Mind
Map baru pertama ini mereka kenal sehingga perlu waktu latihan untuk dapat
menggunakannya dengan baik.
d.
Refleksi
Ada beberapa hal yang dapat
direfleksikan dari hasil kegiatan penelitian pada siklus 1 antara lain :
1)
Ada
beberapa peserta didik yang masih belum dapat menyusun text Descriptive dari
mind map.
2) Alokasi waktu yang ditetapkan masih belum
cukup untuk membuat sebuah text Descriptive sehingga sebagian dari mereka meneruskannya
di rumah sebagai pekerjaan rumah.
3) Ada beberapa peserta didik yang belum
mencapai ketuntasan individu. Hal ini disebabkan karena sebagian dari mereka belum
memahami model pembelajaran yang telah digunakan.
4) Pengelolaaan pembelajaran secara umum
berjalan dengan baik namun masih perlu perbaikan dalam penguasaan kelas.
2.
Siklus II
a.
Tahap Perencanaan
Berdasarkan hasil refleksi
peneliti menyusun rencana siklus II. Pada tahap ini peneliti mempersiapkan
perangkat pembelajaran yang terdiri Rencana Pelaksanaan Pembelajaran 2, soal
tes writing II dan alat-alat pengajaran yang mendukung. Beberapa perbaikan
dilakukan antara lain sebagai berikut. Pertama, setelah membuat mind map
peserta didik diminta membuat out line text agar mempermuudah penyusunan text Descriptive.
Kedua, peneliti menambah jumlah jam pertemuan sehingga setiap peserta didik
dapat terbimbing dan terlayani semua. Ketiga, peneliti menjelaskan kembali cara
membuat mind map. Keempat, agar kelas terkendali lebih baik peneliti merubah
komposisi kelompok cooperative learning dengan lebih memeratakan kemampuan
siswa dalam tiap kelompok.
b.
Tahap Kegiatan dan Pelaksanaan
Pelaksanaan kegiatan belajar mengajar untuk siklus II dilaksanakan
pada tanggal 7 April 2014 di kelas X MIA 2 dengan jumlah peserta didik 19 orang.
Dalam hal ini peneliti bertindak sebagai guru. Adapun proses belajar mengajar
mengacu pada Rencana Pelaksanaan Pembelajaran dengan memperhatikan revisi pada
siklus I sehingga kesalahan atau kekurangan pada siklus I tidak terulang lagi
pada siklus II. Pengamatan (observasi) dilaksanakan bersamaan dengan
pelaksanaan belajar mengajar.
Kegiatan
inti pada siklus II meliputi aktifitas sebagai berikut:
1) Guru mengorganisasikan peserta didik untuk
belajar dengan cooperative learning dengan
membagi peserta didik kedalam kelompok diskusi, dan masing-masing
kelompok terdiri dari 5 peserta didik.
2) Guru menjelaskan lagi sekilas tentang Mind
Map dan kegunaannya dalam writing.
3) Guru menjelaskan cara menjabarkan mind map
ke dalam out line karangan.
4) Guru menyuruh peserta didik untuk meulis
tentang keluarga mereka sendiri.
5) Guru mendorong peserta didik mengumpulkan
informasi yang sesuai dengan topik
melalui metode Mind Map dan menjabarkannya ke dalam out line.
6) Peserta didik menulis teks Descriptive tentang keluarga
mereka sendiri dari data yang ada di out line.
7) Guru membimbing penulisan dan membantu
kosakata yang sulit.
8) Guru meminta perwakilan dari masing-masing
kelompok untuk membacakan hasil tulisan mereka di depan kelas.
9) Guru memberi review terhadap karya dari
perwakilan masing-masing kelompok.
10) Guru membantu peserta didik melakukan
refleksi terhadap proses yang digunakan selama berlangsungnya pembelajaran.
Adapun data hasil penelitian pada siklus II adalah
sebagai berikut :
Tabel 4.3
Nilai Tes Writing Pada Siklus II
No
|
Nama
|
Nilai
|
Keterangan
|
1.
|
Asma' Izzatul Madani
|
85
|
Tuntas
|
2.
|
Diyah Ayu Noviya Sani
|
85
|
Tuntas
|
3.
|
Etik Imroatul Faiza
|
80
|
Tuntas
|
4.
|
Faridhaturrohmah
|
85
|
Tuntas
|
5.
|
Hafiza Noorin Izati
|
95
|
Tuntas
|
6.
|
Lia Tri Agustin
|
90
|
Tuntas
|
7.
|
Lina Putri Arisanti
|
78
|
Tuntas
|
8.
|
Mayang Putri Rinda Pratiwi
|
87
|
Tuntas
|
9.
|
Muniffatul Fuaddah
|
95
|
Tuntas
|
10.
|
Santi Yuana Dewi
|
88
|
Tuntas
|
11.
|
Wahyu Oktavia Widiasari
|
90
|
Tuntas
|
12.
|
Wahyu Septiani
|
85
|
Tuntas
|
13.
|
Yudith Aditya Nureni Puspitasari
|
90
|
Tuntas
|
14.
|
Yulia Nur Widiana
|
76
|
Tuntas
|
15.
|
Ferry Mukti Wibowo
|
78
|
Tuntas
|
16.
|
Jeky Aprilian
|
80
|
Tuntas
|
17.
|
Panji Tri Sakti
|
70
|
tidak Tuntas
|
18.
|
Samodro Kristi Utomo
|
80
|
Tuntas
|
19.
|
Zakki Faisal Ahmad
|
74
|
Tidak Tuntas
|
Rata -rata
|
83,737
|
Tuntas
|
Jumlah skor :
1591
Jumlah skor max : 1900
% skor tercapai :
89,47
Jumlah peserta didik tuntas :
17
Jumlah peserta didik yang belum tuntas : 2
Tabel 4.4 Hasil Tes Writing Peserta Didik Pada
Siklus II
No
|
Uraian
|
Hasil
Siklus
|
1.
|
Nilai
rata-rata tes writing
|
83,737
|
2.
|
Jumlah peserta didik yang tuntas belajar
|
17
|
3.
|
Persentase
ketuntasan belajar
|
89,47
|
Dari tabel diatas diperoleh nilai rata-rata prestasi
belajar peserta didik adalah 83,737dan
ketuntasan belajar mencapai 89,47 % atau ada 17 peserta didik dari 19 peserta
didik. Hasil ini menunjukkan bahwa pada siklus II ini ketuntasan belajar secara
klasikal telah mengalami peningkatan dan lebih baik dari pada siklus I. Adanya
peningkatan hasil belajar peserta didik ini karena peserta didik sudah mulai
mengenal dan menemukan keasyikan dengan metode pembelajaran Cooperative
Learning dan Mind Map. Disamping itu kemampuan guru dalam mengelola proses
belajar mengajar dalam metode ini juga semakin meningkat sehingga proses
belajar mengajar semakin efektif.
c.
Pegamatan.
Dari hasil
pengamatan peneliti memperoleh data sebagai berikut. Peserta didik sudah mulai
adaptasi dengan metode Cooperative Learning dan
Mind Map. Bahkan sebagian besar dari mereka sudah merasa asyik dengan metode
itu karena mudah dalam mengorganisir ide dalam writing. Permasalahan yang
muncul kemudian adalah penerjemahan ide dari Indonesia ke dalam Bahasa Inggris.
Untuk itu peneliti membantu mereka dalam memilih kata yang tepat.
d.
Refleksi.
Pada tahap
ini akan dikaji apa yang telah terlaksana dengan baik maupun yang masih kurang
baik dalam proses belajar mengajar dengan pembelajaran model Cooperative
Learning dan Mind Map. Data yang
telah diperoleh dapat diuraikan sebagai berikut :
1)
Selama proses belajar mengajar guru telah
melaksanakan semua pembelajaran dengan baik.
2)
Berdasarkan
data hasil pengamatan diketahui bahwa peserta didik sudah semakin cepat dapat
mengaplikasikan mind map dalam menulis teks Descriptive.
3)
Kekurangan
pada sikulus 1 sudah mengalami perbaikan dan peningkatan sehingga menjadi lebih
baik.
4)
Sebagian
peserta didik mengalami kesulitan memaparkan ide dalam mind map kedalam teks Descriptive
secara langsung berbahasa Inggris.
3.
Siklus III
a.
Tahap Perencanaan
Pada tahap
ini peneliti mempersiapkan perangkat pembelajaran yang terdiri dari Rencana
Pelaksanaan Pembelajaran yang terdiri dari rencana pelaksanaan pembelajaran
3, soal tes writing 3 dan alat-alat pengajaran yang mendukung.
Berdasarkan hasil refleksi di
siklus II, peneliti menambahkan kegiatan menulis konsep Bahasa Indonesia
setelah membuat mind map dan out line untuk mempermudah menyusun teks Descriptive.
b.
Tahap Kegiatan Dan Pengamatan
Pelaksanaan kegiatan belajar mengajar untuk siklus III
dilaksanakan pada tanggal 28 April 2014 di kelas X MIA 2 dengan jumlah peserta
didik 19 orang. Dalam hal ini peneliti bertindak sebagai guru. Adapun proses
belajar mengajar mengacu pada Rencana Pelaksanaan Pembelajaran dengan
memperhatikan revisi pada siklus II, sehingga kesalahan atau kekurangan pada
siklus II tidak terulang lagi pada siklus III. Pengamatan (observasi)
dilaksanakan bersamaan dengan pelaksanaan belajar mengajar.
Kegiatan
inti pada siklus III meliputi aktifitas sebagai berikut:
1) Guru mengorganisasikan peserta didik untuk
belajar dengan cooperative learning dengan
membagi peserta didik kedalam kelompok diskusi, dan masing-masing
kelompok terdiri dari 5 peserta didik.
2) Guru menjelaskan lagi sekilas tentang Mind
Map dan cara menjabarkannya ke dalam out line karangan.
3) Guru menyuruh peserta didik untuk meulis
tentang SMAN I Sambit.
4) Guru memberi kata – kata kunci yang dapat
dikembangkan ke dalam teks deskriptif seperti; parking area, library, class room,
school yard, etc.
5) Guru mendorong peserta didik mengumpulkan
informasi yang sesuai dengan topik
melalui metode Mind Map dan menjabarkannya ke dalam out line.
6) Peserta didik menulis teks Descriptive tentang SMAN I Sambit
dari data yang ada di out line.
7) Guru membimbing penulisan dan membantu
kosakata yang sulit.
8) Guru mengecek dan mengoreksi tulisan
peserta didik.
9) Guru meminta perwakilan dari masing-masing
kelompok untuk membacakan hasil tulisan mereka di depan kelas.
10) Guru memberi review terhadap karya dari
perwakilan masing-masing kelompok.
11) Guru membantu peserta didik melakukan
refleksi terhadap proses yang digunakan selama berlangsungnya pembelajaran.
Adapun data hasil penelitian pada siklus III adalah
sebagai berikut :
Tabel 4.5 Nilai Tes Writing
Pada Siklus III
No
|
Nama
|
Nilai
|
Keterangan
|
1.
|
Asma' Izzatul Madani
|
90
|
Tuntas
|
2.
|
Diyah Ayu Noviya Sani
|
85
|
Tuntas
|
3.
|
Etik Imroatul Faiza
|
85
|
Tuntas
|
4.
|
Faridhaturrohmah
|
90
|
Tuntas
|
5.
|
Hafiza Noorin Izati
|
95
|
Tuntas
|
6.
|
Lia Tri Agustin
|
90
|
Tuntas
|
7.
|
Lina Putri Arisanti
|
80
|
Tuntas
|
8.
|
Mayang Putri Rinda Pratiwi
|
90
|
Tuntas
|
9.
|
Muniffatul Fuaddah
|
95
|
Tuntas
|
10.
|
Santi Yuana Dewi
|
85
|
Tuntas
|
11.
|
Wahyu Oktavia Widiasari
|
90
|
Tuntas
|
12.
|
Wahyu Septiani
|
85
|
Tuntas
|
13.
|
Yudith Aditya Nureni Puspitasari
|
95
|
Tuntas
|
14.
|
Yulia Nur Widiana
|
80
|
Tuntas
|
15.
|
Ferry Mukti Wibowo
|
90
|
Tuntas
|
16.
|
Jeky Aprilian
|
80
|
Tuntas
|
17.
|
Panji Tri Sakti
|
76
|
Tuntas
|
18.
|
Samodro Kristi Utomo
|
85
|
Tuntas
|
19.
|
Zakki Faisal Ahmad
|
78
|
Tuntas
|
Rata-rata
|
86,526
|
Jumlah skor : 1730
Jumlah skor max : 1900
% skor tercapai :
100
Jumlah peserta didik tuntas :
19
Jumlah peserta didik belum tuntas :
0
Tabel 4.6 Hail Tes Writing Pada Siklus III
No
|
Uraian
|
Hasil
Siklus
|
1.
|
Nilai
rata-rata tes writing
|
86,526
|
2.
|
Jumlah peserta didik yang tuntas belajar
|
19
|
3.
|
Persentase
ketuntasan belajar
|
100
|
Berdasarkan table diatas diperoleh nilai rata-rata tes
writing 86,526 dan dari 19 peserta didik
telah tuntas semuanya. Hasil pada siklus III ini mengalami peningkatan
lebih baik. Adanya peningkatan hasil belajar pada siklus III ini dipengaruhi
oleh adanya peningkatan kemampuan peserta didik mempelajari materi pelajaran
yang telah diterapkan selama ini. Disamping itu dengan adanya metode
pembelajaran ini peserta didik dapat bertanya dengan sesama temannya dan
ternyata dari proses bertanya antar sesama ini, peserta didik lebih mudah
menerima penjelasan dari temannya yang lebih faham tentang materi pelajaran
tersebut. Juga dari hasil
pembelajaran Cooperative Learning dan Mind Map ini peserta didik jadi lebih mudah untuk bekerja sama dengan sesama
temannya.
c.
Refleksi
Pada tahap ini akan dikaji, apa yang telah terlaksana
dengan baik maupun yang masih kurang baik dalam proses belajar mengajar dengan
penerapan metode pembelajaran cooperative learning dan mind map. Dari data-data
yang telah diperoleh dapat diuraikan sebagai berikut :
1.
Selama proses belajar mengajar guru telah melaksanakan
semua pembelajaran dengan baik. Meskipun ada beberapa aspek yang belum
sempurna, tetapi secara umum sudah berjalan dengan baik.
2.
Berdasarkan data hasil pengamatan diketahui bahwa peserta
didik aktif selama proses belajar berlangsung.
3.
Kekurangan pada siklus-siklus sebelumnya sudah
mengalami perbaikan dan peningkatan sehingga menjadi lebih baik.
4.
Hasil belajar peserta didik pada siklus III telah
mencapai ketuntasan.
d.
Revisi Pelaksanaan
Pada siklus III guru telah menerapkan metode
pembelajaran Cooperative Learning dan Mind Map dengan baik dan dilihat dari
aktivitas serta hasil belajar peserta didik pelaksanaan proses belajar mengajar
sudah berjalan dengan baik. Maka tidak diperlukan revisi, tetapi yang perlu
diperhatikan untuk tindakan selanjutnya adalah memaksimalkan dan mempertahankan
apa yang telah ada dengan tujuan agar pada pelaksanaan proses belajar mengajar
selanjutnya penerapan metode pembelajaran Cooperative Learning dan Mind Map dapat
meningkatkan proses belajar mengajar sehingga tujuan pembelajaran dapat
tercapai.
B. Pembahasan
1.
Ketuntasan Hasil Belajar Peserta Didik
Melalui hasil penelitian ini menunjukkan bahwa
pembelajaran Cooperative Learning dan Mind Map dapat meningkatkan kemampuan
menulis peserta didik, hal ini dapat ditandai dengan adanya peningkatan nilai rata
–rata peserta didik pada setiap siklusnya. Yaitu pada siklus 1 (78,29), siklus 2 (83,73), siklus 3 (86,52). Kemampuan
writing peserta didik terus meningkat dari siklus satu ke siklus selanjutnya. Hal
ini juga berarti ketuntasan hasil belajar mengalami peningkatan. Ketuntasan
belajar meningkat dari siklus I sebesar 78,94%, siklus II 89,47% dan siklus III
100 %. Pada siklus III ketuntasan belajar peserta didik secara klasikal
telah tercapai.
2.
Aktivitas peserta didik dan Guru dalam pembelajaran
Dari hasil
penelitian dapat diketahui bagaimana mind map dan cooperative learning dapat
meningkatkan kemampuan writing peserta didik. Kedua metode ini merupakan
student centered learning sehingga dapat meningkatkan kreatifitas dan keaktifan
peserta didik dalam proses pembelajaran. Peran guru dalam pembelajaran ini
sebagai fasilitator dan mitra peseerta didik dalam belajar. Dengan cooperative
learning mereka dapat bertukar pendapat dan saling bertanya sehingga tercipta
pergesekan ide yang mempertajam daya pikir kritis mereka. Sedangkan Mind Map
mampu membantu peserta didik dalam mengorganisir idenya sehingga lebih terfokus
pada tema dan tidak ’off the topic’. Selain itu Mind Map juga dapat mempermudah
peserta didik dalam menemukan ide di saat menulis. Dimana keluhan utama peserta
didik saat menulis adalah kehabisan ide dan grammar.
Dalam
proses belajar guru selalu mencari solusi terbaru dari permasalahan penggunaan
metode Mind Map dan Cooperative Learning. Pada siklus pertama peserta didik
langsung menyusun text dari mind map yang mereka buat. Ternyata mereka masih
memiliki banyak kendala dalam proses merubah konsep ide dalam mind map ke dalam
text. Untuk itu di siklus kedua guru merevisinya dengan menambahkan out line
setelah membuat mind map. Dengan langkah ini ternyata mayoritas peserta didik
merasa lebih mudah dalam menyusun text. Namun demikian ada beberapa peserta
didik yang pandai merasa hal itu hanya buang waktu karena konsep ide di mind
map sudah sangat jelas tinggal memindah ke dalam text. Karena kondisi peserta
didik bervariasi kemampuannya, pada siklus ketiga guru masih menambah satu
langkah lagi yaitu dari out line dibuat konsep lalu dikoreksi guru lalu peserta
didik memperbaiki text mereka. Terkadang guru membantu menerjemahkan ide mereka
ke dalam bahasa Inggris. Dengan langkah cooperative learning antara pserta
didik satu dan yang lain dan juga dengan guru ini akhirnya di siklus ketiga ini
semua peserta didik dapat mencapai ketuntasan belajar yaitu minimal 76.
3.
Kemampuan Guru Dalam Mengelola Pembelajaran
Dengan
menerapkan metode cooperative learning dan mind map ini guru lebih mudah dalam
mengendalikan peserta didik. Hal ini karena mereka dikelompokkan secara
heterogen menjadi empat kelompok. Ditiap kelompok ada peserta didik yang
kemampuannya tinggi, sedang dan kurang. Penguasaan kelas pada siklus pertama
memang masih kurang karena ada beberapa peserta didik yang mondar mandir ke
kelompok lain dan ramai. Tapi hal itu justru merupakan bukti ketertarikan
mereka pada metode ini karena mereka saling tanya dan bila tidak puas dengan
jawaban teman satu kelompok mereka tanya ke teman lain yang mereka angap lebih
mampu di kelompok lain. Kondisi ramai merupakan hal yang wajar saat mereka
berhadapan dengan sesuatu yang baru karena ramainya mereka tidak lepas dari
materi pelajaran.
Pada siklus
kedua dan ketiga kondisi kelas lebih tenang karena mereka sudah fokus dengan
pekerjaan masing-masing dan mereka berlomba untuk dapat menyelesaikan text itu
dalam waktu dua jam pelajaran. Namun demikian sebagian dari mereka juga ada
yang belum selesai sehingga harus diteruskan dirumah dan dikumpulkan pada
pertemuan berikutnya.
Pada siklus
kedua dan ketiga guru lebih banyak membantu kosakata yang sulit dan mengecek
grammarnya. Secara umum guru dapat mengelola kelas dengan baik sehingga dicapai
hasil yang baik pula.
4. Ketertarikan
Peserta Didik
Berdasarkan analisis data yang diperoleh
ketertarikan peserta didik dalam proses pembelajaran dengan Cooperative
Learning dan Mind Map menunjukkan bahwa sebagian besar dari merka tertarik
dengan kedua metode ini. Hal ini dapat dilihat pada jumlah peserta didik yang
tertarik pada metode ini sebesar 95%. Dari hasil pengamatan peneliti juga
menunjukkan bahwa banyak dari mereka yang tertarik dengan metode ini karena
ilmu ini tidak hanya dapat diterapkan di kelas writing tapi juga dikelas
reading bahkan tidak hanya untuk bahasa Inggris tapi juga untuk mata pelajaran
yang lain.
Bab 3 ada tidak Pak?
BalasHapus