Selasa, 03 November 2015

URGENSI PENGUASAAN BAHASA INGGRIS DALAM PERGOLAKAN ARUS TRANSFORMASI



URGENSI PENGUASAAN BAHASA INGGRIS
DALAM PERGOLAKAN ARUS TRANSFORMASI

OLEH             : MARSUDIONO

A. Pendahuluan
            Inggris sebagai bahasa Internasional mutlak harus dikuasai oleh siapapun yang ingin mampu bersaing dalam kompetisi international. Dalam berkompetisi seseorang harus memiliki kompetensi yang memadai dan salah satunya adalah penguasaan bahasa Inggris. Tujuan dari kompetisi adalah meraih ’life space’ atau sering kita sebut ’pekerjaan’. Untuk mendapatkan kemenangan dalam kompetisi seseorang harus memiliki ’self  relience’ atau spirit yang selalu ingin menjadi pionir. Dengan demikian kompetensi adalah ’lokomotif’ yang akan membawa ’gerbong’ keberhasilan sedangkan ’self relience’ adalah bahan bakar yang akan menggerakkan lokomotif. Untuk itulah sebelum berniat menguasai bahasa Inggris cobalah tanya pada diri sendiri ”sudahkah saya memiliki ’self relience’?”
            Saat ini hampir semua Sekolah Dasar sudah memulai pembelajaran Bahasa Inggris sejak kelas satu. Bahkan sebagian Taman Kanak-Kanak sudah mengenalkan bahasa Inggris kepada siswanya. Ini berarti ketika lulus SMA siswa setidaknya sudah belajar bahasa Inggris selama dua belas tahun. Sungguh jangka waktu yang tidak pendek. Dengan proses belajar selama itu, bila dilihat kompetensi bahasa Inggris siswa lulusan SMA belum menunjukkan kemampuan berbahasa Inggris yang baik. 
            Benarkah menguasai bahasa Inggris itu sulit? Mengapa pembelajaran Bahasa Inggris yang dimulai sejak SD tidak banyak membawa perubahan yang significant? Bagaimanakah belajar bahasa Inggris yang efektif itu? Kapan kita harus belajar bahasa Inggris? Untuk apa kita belajar bahasa Inggris? Siapa yang harus belajar bahasa Inggris? Dimanakah kita harus belajar bahasa Inggris? Makalah ini bermaksud untuk mengurai benang-benang kusut pembelajaran bahasa Inggris di Indonesia dan memberikan sentuhan stimulus solusi alternatif menuju keberhasilan.

B. Urgensi Penguasaan Bahasa Inggris
                  Banyak orang yang mengakui bahwa menguasai bahasa Inggris itu penting tapi tidak banyak orang yang mau melakukan langkah-langkah kongkrit untuk dapat menguasainya. Banyak orang yang sudah mencoba belajar bahasa Inggris dengan berbagai cara dan media, tapi tidak banyak orang yang mampu menggunakan bahasa Inggris secara aktif.
            Mengapa belajar bahasa Inggris itu penting? Coba anda renungkan kutipan kata – kata Alice Oshima berikut, ” Unless you plan to spend your life alone on a desert island in the middle of the Pacific Ocean, English is a useful language to know.”  
            Dalam arus transformasi sekarang ini dunia berubah dengan cepat. Untuk mengetahui apa yang sedang terjadi di Eropa  atau amerika saat ini cukup kita duduk menghadap internet. Kunci untuk dapat mengikuti arus transformasi itu adalah penguasaan bahasa Inggris. Dengan bahasa Inggris anda dapat membuka pintu dunia dan negara manapun.
Saat ini peluang kerja yang baik hamper pasti dalam iklan lowongan pekerjaannya selalu mensyaratkan pelamar untuk menguasai bahasa Inggris dengan aktif dan lancar. Bagi mereka yang akan mengambil program pasca sarjana atau kuliah ke luar negeri harus lulus test TOEFL. Bahkan bagi pelamar kerja di lembaga kursus bahasa Inggris di Yogyakarta, sudah sejak lama mengadakan test TOEFL untuk seleksi penerimaannya. Demikian juga untuk mendapatkan beasiswa tertentu juga mensyaratkan penguasaan bahasa Inggris. Ini semua menunjukkan betapa pentingnya penguasaan bahasa Inggris di era sekarang.

Bahasa Inggris Seperti Apa yang Harus Kita Pelajari?
            Bahasa Inggris memiliki banyak variasi baik acsent maupun grammarnya. Inggris British dan amerika merupakan dua standar bahasa Inggris yang bisa dijadikan  acuan. Perbedaan acsent maupun grammar tidak terlalu banyak jadi tidak perlu dirisaukan saat belajar bahasa Inggris.
            Untuk menguasai bahasa sama halnya membangun rumah ada dua unsur yang harus dimiliki. Pertama, kosakata merupakan material kalau membuat rumah. Kedua adalah grammar yang merupakan kerangka rancangannya. Membangun rumah tanpa material adalah mimpi. Membangun rumah hanya dengan material tanpa rancangan tidak akan menghasilkan konstruksi yang baik. Kalau diibaratkan orang masak, maka grammar adalah resepnya dan kosakata adalah bahannya. Enak tidaknya masakan sangat tergantung pada bahan yang ada dan penguasaan resepnya. Menguasai bahasa berarti menguasai kosakata dan grammarnya. 
            Berikut contoh penggunaan bahasa tanpa menguasai grammar:
-          What today no writing class sir?
-          I must think it cook cook.
-          Talking- talking, you know David Becham?
Berikut contoh penggunaan bahasa tanpa menguasai kosakata:
-          I poison do the test with good.
-          Because headache I drink Bodrek.
-          Please kill the television.

Variasi Kosakata Dalam Bahasa Inggris
  1. Formal                        : demand = want, fatique = tired
  2. General                      : inform = appraise, home = residence
  3. Colloquial                   : punk = rubbbish, vim = energy
  4. Idiom                          : piece of cake = very easy, Oh my = astaga
  5. Slang                           : kid = child, grass = marijuana
  6. Archaic                       : thy = your, thou = you, hath = have
  7. Poetic                          : folliage = leafe, bewail = mourn for, olden = old
  8. Jargon                        : Zenith (astronomy), alibi (law), vector (mathematics)
  9. Reduced Forms         : gonna = going to, wanna = want to, gimme = give me
  10. Clipped Words          : log = logaritma, dorm = dormitory, phone = telephone
  11. Borrowing/                 : ad hoc (latin) = special, coup de tat (france) = rebelion
Loan Words
            Dari  berbagai jenis kosakata di atas tidak semua harus dikuasai melainkan sesuaikan dengan kebutuhan.
            Untuk pelajar SMA sebaiknya lebih fokus menguasai bahasa Inggris umum. Selain lebih mudah mempelajarinya, hal ini lebih menguntungkan karena kebanyakan anak SMA belum tahu nanti akan menjadi apa.
            English for specific purposes (ESP) bisa jadi alternatif terbaik bagi mahasiswa untuk persiapan ke dunia kerja. Di ESP materi sudah dirancang sesuai dengan jurusan dan kompetensi yang diperlukan dalam dunia kerja.
            Dalam pembelajaran bahasa Inggris di Perguruan Tinggi hendaknya diarahkan juga ke TOEFL (Test of English as Foreign Language) dan TOEIC (test of English as International Communication. Karena ketika akan kerja ke luar negeri sebagai tenaga profesi, kedua tes ini memegang peran penting untuk mencapai keberhasilan. Test TOEFL lebih bersifat akademis sedangkan Test TOEIC lebih bersifat Vocational. Dalam Test ini seseorang akan diuji profisiensinya dalam menguasai language skills dan unsur bahasa seperti grammar, expression, vocabulary, reading dan listening.

C.  Strategi Menguasai Bahasa Inggris
            Dalam sebuah dialog mahasiswa UNMUH Ponorogo dan beberapa orang Australia ada seorang mahasiswa bertanya mengapa di Indonesia banyak yang gagal menguasai bahasa Inggris meski sudah belajar belasan tahun. Sungguh mengejutkan jawaban orang australia itu. ” How can you master English well, I’m speaking here and you talk with your friends on the back. If this is in Australia, I’ll ask you to go out.” Bagaimana kamu bisa bahasa Inggris baik? Saya sedang bicara disini saja kamu malah bicara dengan temanmu dibelakang. Jika ini di Australia, akan aku suruh keluar kalian. Berarti kita selama ini tidak sungguh-sungguh belajarnya.
            Untuk belajar bahasa Inggris secara efisien tips berikut bisa dicoba.
  1. Pelajarilah Expression
Menguasai kosakata dan grammar tidak cukup untuk mengungkapkan suatu gagasan. Dengan mempelajari ungkapan anda akan jauh lebih cepat dapat menguasai bahasa asing dari pada denngan cara menguasai kosakata dan grammar terlebih dulu.
Contoh ungkapan dan terjemahannya:
-          I have lunch    = saya makan siang
-          Do you get it? = kamu paham?
-          Wait a sec        = tunggu sebentar
-          Do you want some? = mau mencicipi?

  1. Punyailah target penguasaan kosakata
Bertambahnya usia harus disertai bertambahnya kosakata. Buatlah kamus pribadi tentang kata-kata yang anda anggap penting dan bawalah kemanapun buku itu. Setiap kosakata pastikan anda tahu artinya, tulisannya, ucapannya, dan cara menggunakannya dalam kalimat.  Lado menegaskan bahwa untuk berkomunikasi lisan sederhana kita hendaknya menguasai minimal 2000 kata. Sedangkan untuk menulis, setidaknya kita memiliki perbendaharaan kosakata sekitar 3000sampai 4000 kata.

  1. Kuasailah tata bahasa
Pelajarilah grammar/ tata bahasa/ tenses/ pola kalimat sesuai dengan kebutuhan dan tujuan. Menurut House dan Harman (1987), ”The pattern of a language is seen in its grammar (word order, forms, and structure) rather than in its vocabulary.

  1. Praktekkan
Praktekkan bahasa Inggris anda kapanpun, dimanapun, dan dengan siapapun.
Kondisi budaya masyarakat sekitar anda amat berpengaruh dalam praktik. Rasa malu, enggan, sungkan sering kali jadi faktor penghambat. Untuk mengatasi ini anda bisa melakukan tips berikut.
a.       Buatlah English Speaking Club terdiri dari sekitar lima orang dan secara bergantian tiap orang mempresentasikan suatu topik ringan untuk di bahas. Buatlah jadwal pertemuan minimal seminggu sekali. Ini melatih critical thinking dalam berbahasa.
b.      Buatlah agenda tiap dua atau tiga bulan sekali praktik berkomunikasi dengan orang asing ke tempat wisata yang ada banyak tourist asingnya. Ini untuk mengukur apakah ucapan dan bahasa anda sudah dapat diterima oleh native speaker/ orang asing. Anda juga dapat mencoba kemampuan writing dengan mencoba mengirim karya ke majalah/ media lain yang berbahasa Inggris. Penggunaan chatting, face book, e mail di internet juga dapat membantu anda praktek berbahasa Inggris.
c.       Language is a matter of habit. Bahasa hanyalah masalah kebiasaan. Biasakan diri anda dengan bahasa Inggris. Dengarkan music Inggris dan cermati syairnya. Tontonlah film Inggris dan catatlah kosakata barunya. Rubahlah maind set anda ke Inggris. Setting hand phone anda dengan Inggris.
d.      Berkaryalah
Ingatan anda akan lebih kuat kalau anda ikat kosakata dan grammar itu dengan kalimat yang anda buat sendiri. Buatlah puisi atau short story atau diary yang dapat mengikat memory anda.

  1. Punyailah sosok yang jadi standar anda dalah penguasaan bahasa Inggris. Misalnya tahun ini Inggris saya harus sudah seperti Si Fulan. Dengan target ini anda akan termotifasi untuk maju. Bila target tak tercapai evaluasilah dan bila sudah tercapai standarnya naikkanlah.

  1. Bayangkan manfaat kalau anda sudah menguasai bahasa Inggris.
Hal ini dapat memotifasi anda untuk maju. Dengan menguasai bahasa Inggris anda dapat menikmati karya-karya terbaik sastra dunia, dapat informasi lebih cepat dan anda sudah punya kuncinya. With English, there is no boundaries among the countries and we are just like a family. Dengan bahasa Inggris  tidak ada batas suatu negara dan kita seperti satu keluarga.

  1. Yakinlah anda akan dapat menguasai bahasa Inggris.
If you think you can, you can. Faith is necessary to achieve victory. Kalau anda berpikir bias pasti bias. Keyakinan penting untuk meraih kemenangan.

  1. Berdoalah setiap akan belajar
Sembilan puluh persen keberhasilan anda amat ditentukan oleh usaha anda. Berdoa meskipun kecil prosentasenya tapi amat menentukan.

D. Kesimpulan
            Untuk berkompetisi dalam arus transformasi internasional seseorang harus memiliki kompetensi berbahasa asing, yakni Inggris. Sebagai alat komunikasi bahasa ini mutlak harus dikuasai dan dalam proses pembelajarannya seseorang mesti menguasai dua unsur bahasa yaitu grammar dan kosakata. Untuk belajar secara efektif diperlukan pemilihan materi, waktu dan tempat yang tepat. Tiada cara yang terbaik untuk belajar bahasa kecuali mempraktekkannya.

BIBLIOGRAPHY

House, H dan Harman, S.E  1987. Descriptive English Grammar. Englewood Cliffs:
                        prentice Hall

Lado, R 1997. Linguistics Across Cultures. Michigan: The University of Michigan
Press

Oshima, A. and Hogue ,A 1983. Writing Academic English. Massachusetts:        Addison-
                        Wesley Publishing Company.

Wulandari, I    2002. Word Power: broaden your World through Words. Malang : Reform No 22. 2002