URGENSI PENGUASAAN BAHASA INGGRIS
DALAM PERGOLAKAN ARUS
TRANSFORMASI
OLEH :
MARSUDIONO
A. Pendahuluan
Inggris sebagai bahasa
Internasional mutlak harus dikuasai oleh siapapun yang ingin mampu bersaing
dalam kompetisi international. Dalam berkompetisi seseorang harus memiliki
kompetensi yang memadai dan salah satunya adalah penguasaan bahasa Inggris.
Tujuan dari kompetisi adalah meraih ’life space’ atau sering kita sebut
’pekerjaan’. Untuk mendapatkan kemenangan dalam kompetisi seseorang harus
memiliki ’self relience’ atau spirit
yang selalu ingin menjadi pionir. Dengan demikian kompetensi adalah ’lokomotif’
yang akan membawa ’gerbong’ keberhasilan sedangkan ’self relience’ adalah bahan
bakar yang akan menggerakkan lokomotif. Untuk itulah sebelum berniat menguasai
bahasa Inggris cobalah tanya pada diri sendiri ”sudahkah saya memiliki ’self
relience’?”
Saat ini hampir semua
Sekolah Dasar sudah memulai pembelajaran Bahasa Inggris sejak kelas satu.
Bahkan sebagian Taman Kanak-Kanak sudah mengenalkan bahasa Inggris kepada
siswanya. Ini berarti ketika lulus SMA siswa setidaknya sudah belajar bahasa
Inggris selama dua belas tahun. Sungguh jangka waktu yang tidak pendek.
Dengan proses belajar selama itu, bila dilihat kompetensi bahasa Inggris siswa
lulusan SMA belum menunjukkan kemampuan berbahasa Inggris yang baik.
Benarkah menguasai bahasa
Inggris itu sulit? Mengapa pembelajaran Bahasa Inggris yang dimulai sejak SD
tidak banyak membawa perubahan yang significant? Bagaimanakah belajar bahasa
Inggris yang efektif itu? Kapan kita harus belajar bahasa Inggris? Untuk apa
kita belajar bahasa Inggris? Siapa yang harus belajar bahasa Inggris? Dimanakah
kita harus belajar bahasa Inggris? Makalah ini bermaksud untuk mengurai
benang-benang kusut pembelajaran bahasa Inggris di Indonesia dan memberikan
sentuhan stimulus solusi alternatif menuju keberhasilan.
B. Urgensi Penguasaan Bahasa Inggris
Banyak orang yang mengakui
bahwa menguasai bahasa Inggris itu penting tapi tidak banyak orang yang mau
melakukan langkah-langkah kongkrit untuk dapat menguasainya. Banyak orang yang
sudah mencoba belajar bahasa Inggris dengan berbagai cara dan media, tapi tidak
banyak orang yang mampu menggunakan bahasa Inggris secara aktif.
Mengapa belajar bahasa Inggris itu
penting? Coba anda renungkan kutipan kata – kata Alice Oshima berikut, ”
Unless you plan to spend your life alone on a desert island in the middle of
the Pacific Ocean, English is a useful language to know.”
Dalam arus transformasi sekarang ini dunia
berubah dengan cepat. Untuk mengetahui apa yang sedang terjadi di Eropa atau amerika saat ini cukup kita duduk
menghadap internet. Kunci untuk dapat mengikuti arus transformasi itu adalah
penguasaan bahasa Inggris. Dengan bahasa Inggris anda dapat membuka pintu dunia
dan negara manapun.
Saat ini peluang kerja yang baik hamper pasti
dalam iklan lowongan pekerjaannya selalu mensyaratkan pelamar untuk menguasai
bahasa Inggris dengan aktif dan lancar. Bagi mereka yang akan mengambil program
pasca sarjana atau kuliah ke luar negeri harus lulus test TOEFL. Bahkan bagi
pelamar kerja di lembaga kursus bahasa Inggris di Yogyakarta, sudah sejak lama
mengadakan test TOEFL untuk seleksi penerimaannya. Demikian juga untuk
mendapatkan beasiswa tertentu juga mensyaratkan penguasaan bahasa Inggris. Ini
semua menunjukkan betapa pentingnya penguasaan bahasa Inggris di era sekarang.
Bahasa Inggris Seperti Apa yang Harus Kita Pelajari?
Bahasa Inggris memiliki
banyak variasi baik acsent maupun grammarnya. Inggris British dan amerika
merupakan dua standar bahasa Inggris yang bisa dijadikan acuan. Perbedaan acsent maupun grammar tidak
terlalu banyak jadi tidak perlu dirisaukan saat belajar bahasa Inggris.
Untuk menguasai bahasa
sama halnya membangun rumah ada dua unsur yang harus dimiliki. Pertama,
kosakata merupakan material kalau membuat rumah. Kedua adalah grammar yang
merupakan kerangka rancangannya. Membangun rumah tanpa material adalah mimpi.
Membangun rumah hanya dengan material tanpa rancangan tidak akan menghasilkan
konstruksi yang baik. Kalau diibaratkan orang masak, maka grammar adalah
resepnya dan kosakata adalah bahannya. Enak tidaknya masakan sangat tergantung
pada bahan yang ada dan penguasaan resepnya. Menguasai bahasa berarti menguasai
kosakata dan grammarnya.
Berikut contoh penggunaan
bahasa tanpa menguasai grammar:
-
What today no writing class sir?
-
I must think it cook cook.
-
Talking- talking, you know David Becham?
Berikut contoh penggunaan bahasa tanpa menguasai
kosakata:
-
I poison do the test with good.
-
Because headache I drink Bodrek.
-
Please kill the television.
Variasi Kosakata Dalam Bahasa Inggris
- Formal : demand = want, fatique = tired
- General : inform = appraise, home = residence
- Colloquial : punk = rubbbish, vim = energy
- Idiom : piece of cake = very easy, Oh my = astaga
- Slang : kid = child, grass = marijuana
- Archaic : thy = your, thou = you, hath = have
- Poetic : folliage = leafe, bewail = mourn for, olden = old
- Jargon : Zenith (astronomy), alibi (law), vector (mathematics)
- Reduced Forms : gonna = going to, wanna = want to, gimme = give me
- Clipped Words : log = logaritma, dorm = dormitory, phone = telephone
- Borrowing/ : ad hoc (latin) = special, coup de tat (france) = rebelion
Loan Words
Dari berbagai jenis kosakata di atas tidak semua
harus dikuasai melainkan sesuaikan dengan kebutuhan.
Untuk pelajar SMA
sebaiknya lebih fokus menguasai bahasa Inggris umum. Selain lebih mudah
mempelajarinya, hal ini lebih menguntungkan karena kebanyakan anak SMA belum
tahu nanti akan menjadi apa.
English for
specific purposes (ESP) bisa jadi alternatif terbaik bagi mahasiswa untuk
persiapan ke dunia kerja. Di ESP
materi sudah dirancang sesuai dengan jurusan dan kompetensi yang diperlukan
dalam dunia kerja.
Dalam pembelajaran
bahasa Inggris di Perguruan Tinggi hendaknya diarahkan juga ke TOEFL (Test of
English as Foreign Language) dan TOEIC (test of English as International
Communication. Karena ketika akan
kerja ke luar negeri sebagai tenaga profesi, kedua tes ini memegang peran
penting untuk mencapai keberhasilan. Test TOEFL lebih bersifat akademis
sedangkan Test TOEIC lebih bersifat Vocational. Dalam Test ini seseorang akan
diuji profisiensinya dalam menguasai language skills dan unsur bahasa seperti
grammar, expression, vocabulary, reading dan listening.
C. Strategi
Menguasai Bahasa Inggris
Dalam sebuah
dialog mahasiswa UNMUH Ponorogo dan beberapa orang Australia ada seorang
mahasiswa bertanya mengapa di Indonesia banyak yang gagal menguasai bahasa
Inggris meski sudah belajar belasan tahun. Sungguh mengejutkan jawaban orang
australia itu. ” How can you master English well, I’m speaking here and you
talk with your friends on the back. If this is in Australia, I’ll ask you to go
out.” Bagaimana kamu bisa bahasa Inggris baik? Saya sedang bicara disini saja
kamu malah bicara dengan temanmu dibelakang. Jika ini di Australia, akan aku
suruh keluar kalian. Berarti kita selama ini tidak sungguh-sungguh belajarnya.
Untuk belajar bahasa Inggris secara
efisien tips berikut bisa dicoba.
- Pelajarilah Expression
Menguasai kosakata dan grammar tidak cukup untuk
mengungkapkan suatu gagasan. Dengan mempelajari ungkapan anda akan jauh lebih
cepat dapat menguasai bahasa asing dari pada denngan cara menguasai kosakata
dan grammar terlebih dulu.
Contoh ungkapan dan terjemahannya:
-
I
have lunch = saya makan siang
-
Do
you get it? = kamu paham?
-
Wait
a sec = tunggu sebentar
-
Do
you want some? = mau mencicipi?
- Punyailah target penguasaan kosakata
Bertambahnya usia harus disertai bertambahnya
kosakata. Buatlah kamus pribadi tentang kata-kata yang anda anggap penting dan
bawalah kemanapun buku itu. Setiap kosakata pastikan anda tahu artinya,
tulisannya, ucapannya, dan cara menggunakannya dalam kalimat. Lado menegaskan bahwa untuk berkomunikasi
lisan sederhana kita hendaknya menguasai minimal 2000 kata. Sedangkan untuk
menulis, setidaknya kita memiliki perbendaharaan kosakata sekitar 3000sampai
4000 kata.
- Kuasailah tata bahasa
Pelajarilah grammar/ tata bahasa/ tenses/ pola
kalimat sesuai dengan kebutuhan dan tujuan. Menurut House dan Harman
(1987), ”The pattern of a language is seen in its grammar (word order, forms,
and structure) rather than in its vocabulary.
- Praktekkan
Praktekkan bahasa Inggris anda kapanpun,
dimanapun, dan dengan siapapun.
Kondisi budaya masyarakat sekitar anda amat
berpengaruh dalam praktik. Rasa malu, enggan, sungkan sering kali jadi faktor
penghambat. Untuk mengatasi ini anda bisa melakukan tips berikut.
a. Buatlah English Speaking Club terdiri dari
sekitar lima orang dan secara bergantian tiap orang mempresentasikan suatu
topik ringan untuk di bahas. Buatlah jadwal pertemuan minimal seminggu sekali.
Ini melatih critical thinking dalam berbahasa.
b. Buatlah agenda tiap dua atau tiga bulan
sekali praktik berkomunikasi dengan orang asing ke tempat wisata yang ada
banyak tourist asingnya. Ini untuk mengukur apakah ucapan dan bahasa anda sudah
dapat diterima oleh native speaker/ orang asing. Anda juga dapat mencoba
kemampuan writing dengan mencoba mengirim karya ke majalah/ media lain yang
berbahasa Inggris. Penggunaan chatting, face book, e mail di internet juga
dapat membantu anda praktek berbahasa Inggris.
c. Language
is a matter of habit. Bahasa
hanyalah masalah kebiasaan. Biasakan diri anda dengan bahasa Inggris. Dengarkan
music Inggris dan cermati syairnya. Tontonlah film Inggris dan catatlah
kosakata barunya. Rubahlah maind set anda ke Inggris. Setting hand phone anda
dengan Inggris.
d. Berkaryalah
Ingatan anda akan lebih kuat kalau anda ikat
kosakata dan grammar itu dengan kalimat yang anda buat sendiri. Buatlah
puisi atau short story atau diary yang dapat mengikat memory anda.
- Punyailah sosok yang jadi standar anda dalah penguasaan bahasa Inggris. Misalnya tahun ini Inggris saya harus sudah seperti Si Fulan. Dengan target ini anda akan termotifasi untuk maju. Bila target tak tercapai evaluasilah dan bila sudah tercapai standarnya naikkanlah.
- Bayangkan manfaat kalau anda sudah menguasai bahasa Inggris.
Hal ini dapat memotifasi anda untuk maju. Dengan
menguasai bahasa Inggris anda dapat menikmati karya-karya terbaik sastra dunia,
dapat informasi lebih cepat dan anda sudah punya kuncinya. With English,
there is no boundaries among the countries and we are just like a family. Dengan bahasa Inggris tidak ada batas suatu negara dan kita seperti
satu keluarga.
- Yakinlah anda akan dapat menguasai bahasa Inggris.
If you think
you can, you can. Faith is necessary to achieve victory. Kalau anda berpikir bias pasti bias. Keyakinan
penting untuk meraih kemenangan.
- Berdoalah setiap akan belajar
Sembilan puluh persen keberhasilan anda amat
ditentukan oleh usaha anda. Berdoa meskipun kecil prosentasenya tapi amat
menentukan.
D. Kesimpulan
Untuk berkompetisi dalam arus
transformasi internasional seseorang harus memiliki kompetensi berbahasa asing,
yakni Inggris. Sebagai alat komunikasi bahasa ini mutlak harus dikuasai dan
dalam proses pembelajarannya seseorang mesti menguasai dua unsur bahasa yaitu
grammar dan kosakata. Untuk belajar secara efektif diperlukan pemilihan materi,
waktu dan tempat yang tepat. Tiada cara yang terbaik untuk belajar bahasa
kecuali mempraktekkannya.
BIBLIOGRAPHY
House, H dan Harman, S.E 1987. Descriptive English Grammar. Englewood Cliffs:
prentice
Hall
Lado, R 1997. Linguistics Across
Cultures. Michigan: The University of Michigan
Press
Oshima, A. and Hogue ,A 1983. Writing Academic English.
Massachusetts: Addison-
Wesley
Publishing Company.
Wulandari, I 2002. Word
Power: broaden your World through Words. Malang : Reform No 22. 2002